karuniakan kepadanya." Abu Isa berkata; "Haidts ini adalah hadits hasan shahih."

sedang aku dalam keadaan mengalami haidh. Setelah kami selesai melaksanakan manasik

thawaf ifadhah. Kemudian Shafiyyah mengalami haidh. Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

para wanita yang sedang mengalami haidh.

radliallahu 'anha berkata; "Shafiyyah mengalami haidh pada hari Nafar, lalu dia

Kemudian 'Aisyah radliallahu 'anha mengalami haidh sedangkan dia sudah menyelesaikan seluruh

satu selimut tiba-tiba aku mengalami haidh maka aku diam-diam pergi lalu

yang menceraikan isterinya dalam keadaan haidl?" Ia pun berkata, "Apakah kamu

penuh kesedihan karena dirinya sedang haidl. Beliau pun bersabda padanya: "Oo…dengan

memerintahkan para wanita yang sedang haidl menjauh dari mushalla tempat shalat

olehku terhadap istriku yang sedang haidh? Beliau menjawab: "Boleh apa saja

itu dan dia dalam keadaan haidl. Beliau terus melanjutkan shalatnya dengan

samping beliau, padahal saya sedang haidl, dan saya memakai selendangku, di

salah seorang dari kami darah haidnya mengenai pakaiannya. Apa yang harus

berkata; "Aku banyak mengeluarkan darah haid yang banyak dan deras, maka

firman: 'Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi monopause di antara perempuan-perempuanmu

Aisyah berkata; lalu saya mengalami haid, sehingga tidak melakukan thawaf di

isterinya ketika ia dalam keadaan haid. Kemudian ia berkata; apakah engkau

telah mencerai isteriku ketika sedang haid, kemudian Umar pergi menemui Nabi

yang mencerai isterinya dalam keadaan haid? Ibnu Umar berkata kepadanya; Abdullah