isterinya pada saat suci tidak haidl/subur, "Temuilah si Fulan dan bergaullah

tiba di Makkah dalam keadaan haidh, maka Nabi memerintahkannya untuk melakukan

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang haidl, bagaimana ia harus mandi karena

aku tidak shalat karena sedang haidl." Akhirnya beliau bersabda: "Hal itu

jika telah bersuci dari masa haidlnya.

yang dilemparkan kedalamnya bekas kotoran haidl, bangkai anjing, dan sesuatu yang

suami terhadap istrinya yang sedang haidl. Maka beliau menjawab: "Boleh apa

Masjid untuk orang yang sedang haidh dan juga orang yang sedang

shalat yang ditingggalkan di masa haidl. Maka Ummu Salamah berkata; Mereka

sangat dingin." Abu Daud mengatakan; "Haidts ini juga di riwayatkan oleh

Yahya bin Abu Katsir dalam haidts ini, dan ia menyebutkan kata;

berbuka di sebagian ramadhan karena haidh atau menyusui dan tidak mengerjakan

pembuangan daging-daging anjing dan kotoran haidl serta barang-barang yang busuk'. Rasulullah

memutus shalat adalah perempuan yang haidl, dan anjing. Yahya berkata; Hadis

menetapkan untuk mereka ketentuan maksudnya haidh, maka laksanakanlah hajjimu semoga Allah

'anha berkata: "Kemudian aku mengalami haidh sedangkan aku belum melaksanakan thowaf

menaungi aku saat aku mengalami haidh. Kemudian hal ini aku adukan

untuk 'umrah". Kemudian aku mengalami haidh sebelum aku memasuki Makkah dan

kami telah mandi bersih dari haidnya, maka ia boleh memakai potongan

telah menceritakan kepadaku Muslim bin Haidlam dari An Nu'man bin Muqarrin