biasa dia tidak shalat datang haidl, kemudian dia mandi. Abu Dawud

hanya darah penyakit, bukan darah haidl. Bila datang haidl, maka tinggalkanlah

pernah menceraikan istriku yang sedang haidl, lantas Umar melaporkannya kepada Nabi

pernah menceraikan istrinya yang sedang haidl, maka Umar menanyakan hal itu

satu selimut sementara aku sedang haidl, apabila badannya terkena sesuatu dariku,

selama waktu kamu biasa mengalami haidl, kemudian mandilah sesudah masa itu

hanyalah darah penyakit, bukan darah haidl, maka apabila darah haidl datang,

atau kekuning-kuningan setelah suci dari haidl sebagai darah haidh. Telah menceritakan

darah yang kehitam-hitaman sebagai darah haidl."

kami istri-istri Nabi yang sedang haidl, sementara beliau membaca Al Qur'an."

menggigit daging, sementara aku sedang haidl, lalu daging itu saya berikan

pingitan, serta perempuan-perempuan yang sedang haidl keluar untuk menyaksikan kebaikan dan

tunggulah. Jika tiba waktu Qar` haidl mu maka janganlah engkau shalat,

mengenai isterinya, padahal ia sedang haidl."

'Tidak, itu darah penyakit, bukan haidl. Bila datang haidl maka tinggalkanlah

bersama suaminya jika dia sedang haidl? ' Dia Aisyah berkata, 'Ya,

Al Qur`an, padahal aku sedang haidl."

'alaihi wasallam, padahal ia sedang haidl, sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

pernah menceraikan istrinya yang sedang haidl dengan talak satu, maka Rasulullah

pernah menceraikan istriku yang sedang haidl, kemudian Umar melaporkannya kepada Rasulullah