"Aku mengalungkan tanda untuk hadya hewan kurban Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam,

Bahwa barangsiapa yang telah menyerahkan hewan kurbannya, maka telah haram baginya

yang di letakkan di belakang hewan kendaraan adalah sehasta lebih.

"Tidak ada perlombaan kecuali dalam hewan yang bertapak kaki, yang berkuku

salah seorang diantara kami memanah hewan buruan, kemudian ia mengikuti jejaknya

mengempalkan rambut kepalaku dan menggantungkan hewan kurbanku, maka aku tidak akan

memerintahkan orang yang tidak bersamanya hewan kurban apabila telah melakukan thawaf

kalian menggigit orang lain layaknya hewan jantan yang saling menggigit."

raya kurban seorang laki-laki menyembelih hewan kurbannya sebelum shalat, maka Nabi

memerintahkan untuk membunuh aswadain dua hewan hitam, ular dan kalajengking saat

memerintahkan untuk membunuh aswadain dua hewan hitam, ular dan kalajengking saat

umrah tetapi tidak membawa hadya hewan kurban, dia boleh tahallul. Dan

berburu dan anjing untuk menjaga hewan ternak dan anjing untuk menjaga

tentang kegembiraan seseorang yang kehilangan hewan tunggangannya ketika dia membawanya ke

kalung sebagai tanda pada kambing hewan qurban milik Nabi Shallallahu'alaihiwasallam lalu

rambutku dan telah aku tandai hewan qurbanku, maka aku tidak bertahallul

dari ujung Makkah dengan menunggang hewan tunggangannya dengan membonceng Usamah bin

Hurairah; 'Alangkah mengherankan untukmu, si hewan yang turun dari pelosok gunung

bersuci dengan tulang atau kotoran hewan."

kayu yang diletakkan di punggung hewan tunggangan'."