Nabi shallallahu 'alaihi wasallam selalu beri'tikaf pada bulan Ramadhan selama sepuluh

wasallam memberitahu bahwa Beliau akan beri'tikaf pada sepuluh hari terakhir bulan

sedang haidh ketika Beliau sedang i'tikaf di masjid, ketika itu Beliau

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah beri'tikaf bersama dengan sebagian isteri-isterinya, sementara

"Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pernah beri'tikaf bersama salah seorang dari isterinya.

Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Mu'tamir dari Khalid dari 'Ikrim

"Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wa Sallam beri'tikaf pada tanggal sepuluh di pertengahan

asulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan i'tikaf di kubbah Turki yang di

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan I'tikaf pada sepuluh terakhir dari bulan

asulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan I'tikaf pada sepuluh terakhir dari bulan

asulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan I'tikaf pada sepuluh terakhir dari bulan

asulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan I'tikaf pada sepuluh terakhir dari bulan

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melakukan I'tikaf pada sepuluh terakhir dari bulan

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ingin beri'tikaf, beliau shalat subuh terlebih dahulu

shallallahu 'alaihi wasallam apabila melakukan i'tikaf kasurnya dibentangkan, atau tempat tidurnya

jika harus keluar dari tempat i'tikafnya untuk shalat jum'at. Padahal mereka

asulullah shallallahu 'alaihi wasallam melakukan I'tikaf pada sepuluh awal bulan Ramadlan,

'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam 'i'tikaf di bulan Ramadhan pada sepuluh

la Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam hendak i'tikaf maka Beliau mengerjakan shalat Subuh,

kepalanya kepadaku padahal beliau sedang i'tikaf, maka aku membasuhnya, padahal aku