" Aisyah menyifati menerangkan cara mandi Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, dia

ikatan rambut kepang, jika aku mandi junub apakah aku harus melepasnya?"

melampaui khitan, maka telah wajib mandi." Abu Isa berkata; "Hadits 'Aisyah

menggilir para istrinya dalam satu mandi." Ia berkata; "Dalam bab ini

shallallahu 'alaihi wasallam dalam masalah mandi; sebagian berkata, 'Aku menyiramkannya seperti

bersabda: "Dahulu orang-orang bani Isra`il mandi dengan telanjang sehingga sebagian dapat

beliau untuk bersenggama dengan sekali mandi. Abu Dawud berkata; Demikian yang

pernah menggilir istri-istri beliau, beliau mandi tiap kali selesai berhubungan bersama

'alaihi wasallam, apabila beliau hendak mandi, beliau bersabda: "Belakangilah aku". Maka

bertemu khitan maka telah wajib mandi. Aku pernah melakukan dengan Rasulullah

sedang berpuasa. Ummu Salam berkata, "Aku

berkata, "Orang-orang berselisih dalam masalah mandi di sisi Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, maka

thawaf di Baitullah sehingga kamu mandi suci terlebih dahulu." Aisyah berkata;

dengan kemaluan istrinya, maka wajiblah mandi."

i Yaman. Dan kami diberi keringanan bila hendak

ukupinya dan baik, akan tetapi barang siapa

pria, apakah dia juga wajib mandi atau tidak? Aisyah berkata; Maka

di atas airnya, hendaklah dia mandi sekaligus untuk shalat Zhuhur dan

Sa'd kemudian mempersilahkan Rasulullah untuk mandi, maka beliau pun mandi. Lalu

Tidur setelah melakukan shalat witir, mandi pada hari jum'at dan puasa