dari pemberi kabar kenabian melainkan mimpi yang baik yang dilihat oleh

pulanglah, karena aku diperlihatkan dalam mimpi Lailatul Qadar namun aku dilupakan

beri'tikaf. Sungguh aku diperlihatkan dalam mimpi tentang malam ini, aku melihat

dengan julukanku, barangsiapa melihatku dalam mimpi, maka sesungguhnya ia telah melihatku,

junub karena jima', bukan karena mimpi. Namun beliau tidak Ifthar berbuka

junud karena jima', bukan karena mimpi di bulan Ramadlan, kemudian beliau

julukanku. Karena barangsiapa melihatku dalam mimpinya sungguh dia benar-benar telah melihatku,

selimut kuning miliknya. Tamu tersebut mimpi basah dan mengenai selimut tersebut

ayat itu diturunkan, ia adalah mimpi baik yang dilihat oleh orang

tersisa lagi kabar kenabian kecuali mimpi yang benar, yakni mimpi yang

wasallam tentang seorang wanita yang mimpi basah dalam tidur sebagaimana seorang

iperlihatkan tentang kalimat-kalimat adzan dalam mimpi, kemudian dia mendatangi Nabi shallallahu

berkata, "Pada suatu malam aku bermimpi melihat suatu naungan yang mengeluarkan

gembira kenabian telah tiada, kecuali mimpi yang shalih benar yang di

Ramadhan karena jima' bukan karena mimpi, kemudian beliau berpuasa. Abu Daud

shallallahu 'alaihi wasallam aku pernah bermimpi, ditanganku ada sehelai kain sutera

aku melanjutkan tamattu'. Kemudian aku bermimpi yang dalam mimpiku aku melihat

yang menjorok. Dan ketika aku mimpi juga diperlihatkan disisi Ka'bah seorang

kedua matanya melihat sesuatu dalam mimpi padahal tidak bermimpi apapun atau

60: "Dan tidaklah kami jdikan mimpi yang Kami perlihatkann kepadamu melainkan