kafir setelah beriman, zina setelah nikah, dan membunuh jiwa orang lain."

perempuan, oleh karena itu aku menikahi wanita." Maka Nabi shallallahu 'alaihi

'anhu; bahwa Ibnu Abbas menganggap nikah mut'ah tidak masalah, maka Ali

kami dahulu, yaitu Mut'atun Nisa` nikah mut'ah dan Mut'atul Hajji haji

dan candanya adalah serius, yaitu; nikah, perceraian, dan pencabutan perceraian."

tanpa hak, seorang yang pernah nikah namun ia berzina dan seseorang

calon suami yang baik maka nikahlah."

atau wanita yang akan di nikahinya, maka balasan hijrahnya sesuai dengan

katakan; urusanku ada ditanganmu, maka nikahkanlah saya dengan orang yang engkau

Ya, ceritakanlah. Fathimah berkata: Aku menikah dengan Ibnu Al Mughirah, ia

"Wahai Rasulullah, bagaimana kalau saya menikahi si 'Anaq? Rasulullah Shallallahu 'alaihi

atau wanita yang hendak ia nikahi, hijrahnya sekedar mendapat tujuan hijrahnya."

anda lihat, dan kami ingin menikah, sedangkan anda wahai Rasulullah, adalah

jika ada yang meninggal, dan nikahkan seorang gadis jika telah mendapatkan

Anas, ia berkata; Abu Tholhah menikahi Umi Sulaim dan mahar perkawinan

itu." Tiba-tiba seorang laki-laki berkata, "Nikahkanlah aku dengannya." Beliau bersabda: "Berikanlah

berbuat adil terhadap yatimmu, maka nikahilah wanita yang baik-baik bagimu, dua,

Abu Hurairah berpendapat, "Ia boleh dinikahi." Sedangkan Ibnu Abbas berpendapat, "Waktu

perintahkan kepada kalian, dan langsungkanlah pernikahan wanita ini, sebab sekali-kali tidaklah

jika ia telah halal maka nikahilah". Perawi berkata; "Maka 'Abdurrahman berkata