"Celakalah budak dinar, budak dirham dan budak pakaian sutra kasar serta

ujungnya akan kembali kepadanya karena kecilnya pakaian tersebut. Kemudian

gan, dan membelikan baju untuknya dan memberinya

yang terbuat dari sutra, Qasiyyah pakaian bergaris yang ada sutranya, Istabrq

ri-isteri kami, memakai wewangian dan mengenakan pakaian, sedangkan jarak antara

lam pangkuannya sehingga ia kencing dan mengenai pakaian beliau. Beliau kemudian

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan terkadang pakaian beliau mengenaiku saat

dinar, budak dirham, budak sutera dan budak pakaian beludru, jika diberi

l-Anbiyaa`: 104 dan makhluk pertama yang diberi pakaian

bahwa seseorang berkata; wahai rasulullah, pakaian apakah yang boleh kami pakai

ihi wasallam yang berwarna putih, dan memberinya pakaian, dan ia mengakui

namun beliau tidak ihram dan tidak menanggalkan pakaian beliau." Abu

apabila engkau makan, berilah ia pakaian apabila engkau berpakaian, dan janganlah

ia biasa duduk di atas pakaian terbuat dari bulu binatang yang

dengan apa yang ia makan, dan memberinya pakaian sesuai dengan pakaian

sesuai dengan yang kalian makan, dan berilah pakaian sesuai dengan pakaian

yang ketika itu dia memakai pakaian yang sama seragam dengan budak

capkan do'a talbiyah untuk umrah, dan ia memakai pakaian yang dijahit

dinar, atau setara dengannya dari pakaian ma'afir yaitu pakaian yang ada

mandi junub tujuh kali, membasuh pakaian yang terkena kencing tujuh kali.