Abdurrahman al-Himyari bertolak haji atau umrah, maka kami berkata, 'Seandainya kami

datang untuk melakukan haji, atau umrah. Kemudian ia berbicara kepada orang-orang

yang menghendaki untuk menjadikannya sebagai umrah maka silahkan ia menjadikannya umrah,

dalam keadaan bertalbiyah untuk melakukan umrah hingga setelah ia sampai di

memerintahkan para sahabatnya agar menjadikannya umrah, mereka melakukan thawaf dan mencukur

dan aku mendapati haji dan umrah adalah sesuatu yang diwajibkan kepadaku,

tanda serta berihram untuk melakukan umrah. Al Miswar menyebutkan hadits tersebut,

miliknya-." Nu'man berkata, "Kemudian ibuku, 'Umrah binti Rawahah, berkata kepadanya, "Datanglah

beribadah haji ke Baitullah atau ber'umrah, maka tidak ada dosa baginya

dan anda belum bertahalul dari umrah anda? Beliau bersabda: "Sesungguhnya saya

dan agar kami menjadikannya sebagai Umrah, maka kami bertahallul kecuali bagi

berniyat haji semata tanpa disertai Umrah.' Kata 'Atha, "Jabir berkata, "Lantas

'anhuma kemudian antara haji dan umrah adalah sebanyak dua belas kali.

para sahabat melakukan Ihram untuk Umrah, selain aku. Kemudian aku pun

sahabatnya: "Jadikanlah ihram kalian sebagai umrah." Maka orang-orang pun melakukan ihram

haji ifrad, sedangkan Aisyah memulai Umrah. Ketika kami berada di Sarif

kamu kerjakan sebelumnya menjadi Mut'ah umrah atau haji Tamattu'." Mereka bertanya,

haji wada', yaitu dengan mengerjakan umrah sebelum haji. Kemudian beliau bayar

kalian, bahwa aku telah mewajibkan umrah atas diriku." Maka Abdullah pun

yang haji ke Bait, atau umrah, tidaklah berdosa mereka sa'i antara