lain setelah bapaknya, maka ahli warispun hendaklah mengakuinya setelahnya. "Rasulullah shallallahu

seseorang yang menanyakan pembagian harta warisan yang di dalamnya terdapat seorang

meninggal dunia. Anak-anaknya menjadi ahli waris dari ibunya, berupa rumah dan

Laki-laki ini tidak memiliki ahli waris, kecuali hanya seorang paman. Kemudian

Sampai turun ayat mengenai harta warisan di akhir surat An-Nisa yang

'alaihi wasallam bersabda: 'Berikanlah harta warisan kepada seorang laki-laki dari penduduk

Shiddiq, ia bertanya kepadanya mengenai warisannya. Kemudian ia berkata; engkau tidak

ibu mereka meninggal. Kemudian mereka mewarisi tempat tinggalnya dan perwalian mantan

bahwa ia tidak akan memberinya warisan. Kemudian tatkala Abdurrahman telah masuk

wanita. Kemudian turunlah ayat mengenai warisan: "Mereka meminta fatwa kepadamu tentang

meninggalkan harta maka untuk para pewarisnya, aku adalah pewaris orang yang

shallallahu 'alaihi wasallam berkata: "Berikan warisannya kepada seseorang yang merupakan penduduk

kemudian berkata; sesungguhnya aku memiliki warisan seseorang yang berasal dari Azd,

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberi warisannya. Kemudian beliau bersabda: "Carikan pewarisnya

sulullah shallallahu 'alaihi wasallam memberikan warisan anak wanita yang melakukan li'an

bin Ya'mar kemudian ia memberikan warisan kepada orang muslim. Dan Yahya

datang ke Madinah, orang-orang anshar diwarisi selain orang-orang yang memiliki hubungan

pihak ayah, dan wanita tidak mewarisi sedikitpun dari diyat suaminya, hingga

laki-laki meninggal dan tidak meninggalkan pewaris kecuali seorang budak yang telah

maka hal tersebut untuk ahli warisnya. Dan Barangsiapa yang meninggalkan keluarga