termasuk di dalamnya para ahli warisnya." Abu Isa berkata; Hadits ini

ia hibahkan, dan tidak ia wariskan, dan ia mensedekahkannya dari harta

meninggal maka beliau memutuskan bahwa warisannya adalah untuk anak-anaknya dan suaminya,

untuk orang yang diberi, ia mewarisi dari pemilik yang telah memberikan

miliknya dan milik orang yang mewarisi setelahnya sebagai warisan."

adalah orang yang berhak menerima warisanku dari yang lainnya. Apabila aku

'alaihi wasallam memutuskan bahwa harta warisannya adalah untuk anak-anak dan suaminya.

kami hanya setengah dari harta warisan." lalu Allah menurunkan Dan janganlah

mendatangi Abu Bakar untuk memperoleh warisan keduanya dari Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam, ketika

seorang anak perempuan yang akan mewarisi harta peninggalan saya, maka bolehkah

pembunuh. Dan menetapkan bahwa harta warisan wanita yang membunuh untuk anak-anaknya

yatim, ia walinya dan ahli warisnya. Wanita yatim itu memiliki harta,

ntahkan agar rumah-rumah orang-orang muhajirin diwariskan kepada para isteri. Kemudian Abdullah

yang terbunuh itu berkata, "Harta warisanya untuk kami." Jabir bin Abdullah

merdeka mendapatkan hukuman had, atau mewarisi harta warisan, maka ia menerima

perkiraaan bahwa dia menjadi ahli warisnya."

harta peninggalan kami jadikan para pewaris, dia berkata; artinya: itulah warisan.

pertama tentang wali yang meninggalkan warisan, itulah yang memberikan rizki. Dan

ertanya tentang kedudukan kakek dalam fara'idl/warisan, maka Ibnu Az Zubair berkata;

dengan niyat memintanya bagian harta warisan yang ditinggalkan Nabi shallallahu 'alaihi