Bakr, keduanya menuntut bagian harta warisan mereka, yaitu berupa tanah di

utusan kepada Abu Bakar meminta warisannya dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam

melimpah sedangkan tidak ada yang mewarisiku kecuali seorang anak perempuan. Maka

berkata; Abu Hurairah berkata; Satu warisan dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

baik bila kamu meninggalkan ahli warismu dalam keadaan berkecukupan daripada kamu

untuk menemui Abu Bakar meminta warisan mereka, maka Aisyah mengatakan; Bukankah

harta, maka itu bagi ahli warisnya."

a Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam putuskan warisannya untuk anak-anaknya dan suaminya, sedang

demikian hingga dihapus oleh ayat warisan.

dan yang tujuh puluh dari warisannya penduduk neraka isterinya penghuni neraka

telah memutuskan bahwa diyat adalah warisan antar ahli waris orang yang

bersabda: "Tebusan diyat adalah harta warisan untuk semua ahli waris korban

tidak memberi mudharat kepada ahli waris. Allah menetapkan yang demikian itu

fara'idl ilmu tentang pembagian harta waris adalah Zaid bin Tsabit serta

fara'idl ilmu tentang pembagian harta waris adalah Zaid bin Tsabit, dan

yang langsung terkait dengan hukum waris."

yang terkait langsung dengan hukum waris, sedangkan hukum waris mencegah dari

ada dosa bagimu wali atau waris dari yang meninggal membiarkan mereka

berdua, lalu mereka menyulitkan para pewaris dalam berwasiat sehingga neraka adalah

pemberian yang padanya berlaku hukum waris." Telah menceritakan kepada kami Hajjaj