seorang anak perempuan yang akan mewarisi harta peninggalan saya, maka bolehkah

fara`idl ilmu tentang pembagian harta warisan." Umar berkata, "Benar, Nabi kalian

hidupnya, dan kini menjadi harta warisan kami setelah beliau meninggal." Maka

puteriku satu-satunya yang menjadi ahli warisku, bagaimana jika saya mewasiatkan seluruh

'alaihi wasallam memutuskan bahwa harta warisan perempuan itu supaya dibagikan kepada

wasallam telah mewasiatkan kepada kita; warisan kakek, kalalah orang mati yang

Bakr radliallahu 'anhu, ia meminta warisannya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

kalangan anshar, diantara mereka terdapat warisan. Kemudian salah seorang diantara mereka

keduanya datang dengan membawa harta warisan dan wasiat orang yang meninggal

perkara tersebut hingga kami memahaminya; warisan seorang kakek, orang yang tidak

agar membagi untuknya bagian harta warisan yang ditinggalkan Rasulullah Shallallahu'alaiwasallam dari

bapak angkatnya dan mendapatkan hak warisan dari harta warisan ayah angkatnya

kemudian turun ayat mirats mengenai warisan yang menghapus mengenai tempat tinggal,

meninggalkan harta maka hendaklah ahli warisnya mewarisinya, dan barangsiapa meninggalkan hutang

Atha` berkata; Kemudian turunlah ayat warisan dan terhapuslah As Sukna tempat

harta itu adalah untuk ahli warisnya."

sampai turun ayat tentang harta warisan."

seorang anak perempuan yang akan mewarisi harta peninggalan saya, maka bolehkah

ia menjawab, "Mungkin itu karena warisan." Beliau bersabda: "Mungkin warna kulit

nafkah, harta yang bisa aku warisi, atau rumah yang ia punyai.