yang memisahkan antara shalat dan zakat, sebab zakat adalah hak harta,

utusan Allah, mendirikan shalat, membayar zakat -dan aku taksir dalam perintahnya

yang memisahkan antara shalat dan zakat, sesungguhnya zakat adalah hak harta,

mendirikan shalat yang wajib, membayar zakat yang difardlukan, dan berpuasa Ramadlan.'

lallahu 'alaihi wasallam menyebutkan kewajiban zakat kepadanya.' Dia bertanya lagi, 'Apakah

utusan Allah, mendirikan shalat, membayarkan zakat, berpuasa Ramadlan, dan membayarkan seperlima

yang membedakan antara shalat dan zakat, karena zakat adalah tuntuan hak

dihapuskan oleh shalat, puasa, dan zakat. Tetapi, siapakah di antara kamu

diidentikkan dengan kebaikan dan mengeluarkan zakat.' Dia berkata, 'Ketika Abu Musa

kepada Atha`, "Apakah itu merupakan Zakat Fithri?" ia menjawab, "Tidak, akan

ini, ia mendirikan shalat, menunaikan zakat dan beribadah kepada Rabbnya sampai

datang dengan shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia selalu mencaci-maki, menuduh,

Engkau gantikan untuknya pahala shalat, zakat dan taqarrub yang dengannya mereka

baitullah jika mampu menunaikannya, menunaikan zakat dengan kesadaran jiwa, serta menunaikan

dan belum digunakan dari unta zakat. Beliau berkata kepadaku: "Wahai Aisyah,

dan mengajariku bagaimana aku mengambil zakat dari kaumku diantara orang-orang yang

utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat, pusa Ramadan dan kalian kelurakan

bertanya kepada 'Atha, 'Apakah itu zakat fitri? ' ia menjawab, 'Bukan,

telah Allah wajibkan buatku tentang zakat?". Berkata, Tholhah bin 'Ubaidullah radliallahu

menyebutkan kepada orang itu tentang zakat, lalu orang itu bertanya lagi: