menurunkan ayat; Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki diantara

wasallam, tentang seorang suami yang menggauli istrinya pada waktu haidl, beliau

beliau bersabda: "Apabila seorang suami menggauli istrinya dalam keadaan haidl, maka

shallallahu 'alaihi wasallam apabila hendak menggauli isterinya yang sedang haid beliau

akan melihat seorang laki-laki yang menggauli dubur isterinya."

lelaki lain homoseksual atau menyetubuhi wanita dari duburnya." Abu Isa berkata;

mereka berkata: "Apakah kita boleh menggauli mereka para istri yang sedang

ng menikahi wanita kemudian ia meninggal sebelum menggauli

asulullah shallallahu 'alaihi wasallam keberatan menggauli mereka, karena mereka memiliki suami-suami

menurunkan ayat: Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di

maka berwudlu'lah. Janganlah kalian menyetubuhi wanita melalui duburnya. Allah tidak malu

menurunkan ayat: "Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di

menurunkan ayat: "Kamu boleh menangguhkan menggauli siapa yang kamu kehendaki di

katakan, maka ia tidak akan menggauli kami mencerainya."

Pasukan muslimin merasa enggan untuk menggauli mereka. Lalu Allah 'azza wajalla

dan begini. Apakah kita tidak menggauli mereka saja dalam masa haidl?

keseluruhan." Jabir berkata; Maka kamipun menggauli isteri-isteri kami, memakai wewangian dan

"Jika ia menghendaki, ia boleh menggauli istrinya dari belakang, dan jika

muslimin, namun kamu menyepelekan -tidak menggauli layaknya seorang istri-." Ia berkata;

laki-laki adalah yang tidak pernah menggauli kami di tempat tidur dan