selama empat puluh hari pada waktu pagi."

saudarinya tinggal bersama suaminya beberapa waktu, setelah itu dia menceraikannya begitu

keadaan muslim, jagalah shalat lima waktu tatkala diseru untuk mengerjakannya. Allah

lagi sebagaimana yang dikehendaki-Nya di waktu malam, lalu beliau pulang dan

lalu ia tertidur hingga datang waktu subuh maka ia mendapat pahala

malam, lalu ia mengqadhanya diantara waktu shalat Fajar dan shalat Zhuhur,

akan diperlihatkan tempat tinggalnya di waktu pagi dan sore. Jika ia

Telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Habib bin 'Araby dia berkata; telah menceritakan kepada kami Hammad Yaitu Ib

seorang dari kalian khawatir datangnya waktu shalat Subuh maka hendaklah ia

penyakit, maka tunggulah. Jika tiba waktu Qar` haidl mu maka janganlah

atas millah Rasulullah. " Sekali waktu Abu Khalid menyebutkan, "Jika mayat

dan sebagai nasehat baginya untuk waktu yang akan datang. Dan sesungguhnya

dari rampasan perang Hunain, padahal waktu itu beliau adalah orang yang

hidup, dengan harapan kaum muslimin sewaktu-waktu membutuhkan pertolongannya. Rasulullah shallallahu 'alaihi

wasallam dalam suatu barisan pasukan, waktu itu umurku masih empat belas

dari umat-umat sebelumnya, sama seperti waktu antara shalat ashar hingga terbenamnya

kapan saja Dia menghendakinya di waktu malam. Kemudian beliau Shallallallahu'alaihi wasallam

akan diperlihatkan tempat tinggalnya di waktu pagi dan sore. Jika ia

yang bernama Rabi'ah bin 'Atha -waktu itu dalam sebuah majlis- berkata,

bukan darah haidl. Bila datang waktu haidl, maka tinggalkanlah shalat, dan