Larangan meninggalkan jihad
حَدَّثَنَا عَبْدَةُ بْنُ سُلَيْمَانَ الْمَرْوَزِيُّ أَخْبَرَنَا ابْنُ الْمُبَارَكِ أَخْبَرَنَا وُهَيْبٌ قَالَ عَبْدَةُ يَعْنِي ابْنَ الْوَرْدِ أَخْبَرَنِي عُمَرُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ الْمُنْكَدِرِ عَنْ سُمَيٍّ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ مَاتَ وَلَمْ يَغْزُ وَلَمْ يُحَدِّثْ نَفْسَهُ بِالْغَزْوِ مَاتَ عَلَى شُعْبَةٍ مِنْ نِفَاقٍ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdah bin Sulaiman Al Marwazi, telah mengabarkan kepada kami Ibnu Al Mubarak, telah mengabarkan kepada kami Wuhaib, telah berkata 'Abdah bin Al Ward; telah mengabarkan kepadaku Umar bin Muhammad bin Al Munkadir, dari Sumai, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berkata: "Barangsiapa yang meninggal dan belum berperang serta belum berniat untuk berperang, maka ia meninggal berada di atas cabang kemunafikan."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)