Penjelasan tentang takdir
حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ أَبِي فَرْوَةَ الْهَمْدَانِيِّ عَنْ أَبِي زُرْعَةَ بْنِ عَمْرِو بْنِ جَرِيرٍ عَنْ أَبِي ذَرٍّ وَأَبِي هُرَيْرَةَ قَالَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَجْلِسُ بَيْنَ ظَهْرَيْ أَصْحَابِهِ فَيَجِيءُ الْغَرِيبُ فَلَا يَدْرِي أَيُّهُمْ هُوَ حَتَّى يَسْأَلَ فَطَلَبْنَا إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَجْعَلَ لَهُ مَجْلِسًا يَعْرِفُهُ الْغَرِيبُ إِذَا أَتَاهُ قَالَ فَبَنَيْنَا لَهُ دُكَّانًا مِنْ طِينٍ فَجَلَسَ عَلَيْهِ وَكُنَّا نَجْلِسُ بِجَنْبَتَيْهِ وَذَكَرَ نَحْوَ هَذَا الْخَبَرِ فَأَقْبَلَ رَجُلٌ فَذَكَرَ هَيْئَتَهُ حَتَّى سَلَّمَ مِنْ طَرَفِ السِّمَاطِ فَقَالَ السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّدُ قَالَ فَرَدَّ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Telah menceritakan kepada kami Utsman bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Abu Farwah Al Hamdani dari Abu Zur'ah bin Amru bin Jarir dari Abu Dzar dan Abu Hurairah keduanya berkata, "Ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk bersama para sahabatnya, tiba-tiba datang orang asing dan tidak seorang pun dari kami yang mengenalnya, hingga ia minta untuk bertemu (beliau). Lalu kami minta izin kepada beliau untuk membuat tempat duduk, hingga orang-orang asing dapat berjumpa dengannya. Kemudian kami membuatkan beliau tempat duduk dari tanah liat yang agak tinggi, lalu beliau duduk di atasnya sementara kami duduk di sampingnya… Lalu ia menyebutkan sebagaimana hadits tersebut. Kemudian datanglah seorang laki-laki…lalu ia menyebutkan keadaan laki-laki itu hingga ia pun mengucapkan salam dari ujung para jama'ah, ia mengucapkan, "Semoga keselamatan atas kamu wahai Muhammad." Ia (perawi) berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam lalu manjawab salamnya."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)