Dikafaninya jenazah Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا حَفْصُ بْنُ غِيَاثٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَائِشَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُفِّنَ فِي ثَلَاثَةِ أَثْوَابٍ بِيضٍ يَمَانِيَةٍ لَيْسَ فِيهَا قَمِيصٌ وَلَا عِمَامَةٌ فَقِيلَ لِعَائِشَةَ إِنَّهُمْ كَانُوا يَزْعُمُونَ أَنَّهُ قَدْ كَانَ كُفِّنَ فِي حِبَرَةٍ فَقَالَتْ عَائِشَةُ قَدْ جَاءُوا بِبُرْدِ حِبَرَةٍ فَلَمْ يُكَفِّنُوهُ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah berkata, telah menceritakan kepada kami Hafsh bin Ghiyats dari Hisyam bin Urwah dari Bapaknya dari 'Aisyah berkata, "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dikafani dengan tiga lapis kain putih dari Yaman, tanpa gamis dan imamah (semacam surban yang dililitkan pada kepala). " Dikatakan kepada 'Aisyah, "Mereka mengklaim bahwa beliau dikafani dengan kain hibrah (kain yang direnda dengan benang sutera)! " 'Aisyah berkata, "Mereka memang datang dengan membawa selendang hibrah, namun mereka tidak mengafani dengannya. "
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)