Larangan untuk makan kurma dengan dua butir-dua butir sekaligus
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا أَبُو دَاوُدَ حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْخَزَّازُ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ سَعْدٍ مَوْلَى أَبِي بَكْرٍ وَكَانَ سَعْدٌ يَخْدُمُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَ يُعْجِبُهُ حَدِيثُهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ الْإِقْرَانِ يَعْنِي فِي التَّمْرِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basysyar telah menceritakan kepada kami Abu Daud telah menceritakan kepada kami Abu 'Amir Al Khazzaz dari Al Hasan dari Sa'd bekas budak Abu Bakar -dan Sa'd adalah pelayan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, dan ia sangat kagum dengan riwayatnya-, bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang iqran saat makan buah kurma."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)