Menggabung antara nama Nabi Shallallahu 'alaihi wa Sallam dengan julukannya
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْوَهَّابِ الثَّقَفِيُّ عَنْ حُمَيْدٍ عَنْ أَنَسٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْبَقِيعِ فَنَادَى رَجُلٌ رَجُلًا يَا أَبَا الْقَاسِمِ فَالْتَفَتَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ إِنِّي لَمْ أَعْنِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَمَّوْا بِاسْمِي وَلَا تَكَنَّوْا بِكُنْيَتِي
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Abdul Wahab At Tsaqafi dari Humaid dari Anas dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam berada di Baqi', ada seorang laki-laki memanggil laki-laki lain; "Wahai Abu Qasim!." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menoleh kepadanya, laki-laki yang memanggil berkata; "Saya tidak memanggil anda (wahai Nabi)." Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Hendaknya kalian menamai (diri kalian) dengan namaku, dan janganlah kalian memberi julukan dengan julukanku."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)