Penjelasan tentang pendapat "Rukuk delapan rakaat dalam empat sujud"
حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا إِسْمَعِيلُ ابْنُ عُلَيَّةَ عَنْ سُفْيَانَ عَنْ حَبِيبٍ عَنْ طَاوُسٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ صَلَّى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ كَسَفَتْ الشَّمْسُ ثَمَانَ رَكَعَاتٍ فِي أَرْبَعِ سَجَدَاتٍ وَعَنْ عَلِيٍّ مِثْلُ ذَلِكَ
Telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami Isma'il bin Ulayyah dari Sufyan dari Habib dari Thawus dari Ibnu Abbas ia berkata; Ketika terjadi gerhana matahari, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam shalat (gerhana) dengan delapan kali ruku' dan empat kali sujud (dalam dua raka'at). Dan dari Ali bin Abu Thalib juga diriwayatkan seperti itu.
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)