Shalat dengan duduk pada shalat sunnah dan perselisihan pada Abu Ishaq
أَخْبَرَنَا إِسْمَعِيلُ بْنُ مَسْعُودٍ حَدَّثَنَا خَالِدٌ عَنْ شُعْبَةَ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ قَالَ سَمِعْتُ أَبَا سَلَمَةَ عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ مَا مَاتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى كَانَ أَكْثَرُ صَلَاتِهِ قَاعِدًا إِلَّا الْفَرِيضَةَ وَكَانَ أَحَبُّ الْعَمَلِ إِلَيْهِ أَدْوَمَهُ وَإِنْ قَلَّ
Telah mengabarkan kepada kami Isma'il bin Mas'ud telah menceritakan kepada kami Khalid dari Syu'bah dari Abu Ishaq dia berkata; Aku mendengar Abu Salamah dari Ummu Salamah dia berkata; "Tidaklah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam wafat hingga kebanyakan shalatnya adalah sambil duduk, kecuali shalat fardlu. Perbuatan yang paling dicintai adalah yang dilakukan secara kontinyu, walaupun sedikit."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)