Menambah-nambahi kuburan
أَخْبَرَنَا هَارُونُ بْنُ إِسْحَقَ قَالَ حَدَّثَنَا حَفْصٌ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ عَنْ سُلَيْمَانَ بْنِ مُوسَى وَأَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ نَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يُبْنَى عَلَى الْقَبْرِ أَوْ يُزَادَ عَلَيْهِ أَوْ يُجَصَّصَ زَادَ سُلَيْمَانُ بْنُ مُوسَى أَوْ يُكْتَبَ عَلَيْهِ
Telah mengabarkan kepada kami Harun bin Ishaq dia berkata; telah menceritakan kepada kami Hafsh dari Ibnu Juraij dari Sulaiman bin Musa dan Abu Az Zubair dari Jabir dia berkata; "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang bangunan diatas kuburan, diberi tambah-tambahan, disemen atau diberi tulisan-tulisan."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)