Mengakhirkan sahur dan perbedaan pada Zirr
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو يَعْفُورٍ قَالَ حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ عَنْ صِلَةَ بْنِ زُفَرَ قَالَ تَسَحَّرْتُ مَعَ حُذَيْفَةَ ثُمَّ خَرَجْنَا إِلَى الْمَسْجِدِ فَصَلَّيْنَا رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ ثُمَّ أُقِيمَتْ الصَّلَاةُ فَصَلَّيْنَا
Telah mengabarkan kepada kami 'Amru bin 'Ali dia berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudhail dia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Ya'fur dia berkata; telah menceritakan kepada kami Ibrahim dari Shilah bin Zufar dia berkata; "Aku pernah makan sahur bersama Hudzaifah, kemudian kami keluar ke masjid, lalu kami shalat dua rakaat, kemudian shalat didirikan, dan kamipun melaksanakan shalat."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)