Menggauli isteri wanita haidh setelah tahu dilarang
أَخْبَرَنَا عَمْرُو بْنُ عَلِيٍّ قَالَ حَدَّثَنَا يَحْيَى عَنْ شُعْبَةَ عَنْ الْحَكَمِ عَنْ عَبْدِ الْحَمِيدِ عَنْ مُقْسَمٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الرَّجُلِ يَأْتِي امْرَأَتَهُ وَهِيَ حَائِضٌ يَتَصَدَّقُ بِدِينَارٍ أَوْ بِنِصْفِ دِينَارٍ
Telah mengabarkan kepada kami Amr bin Ali dia berkata; Telah menceritakan kepada kami Yahya dari Syu'bah dari Al Hakam dari Abdul Hamid dari Muqsim dari Ibnu Abbas dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda tentang seorang laki-laki yang menggauli istrinya dalam keadaan haid, "Bersedekah dengan satu Dinar atau setengah Dinar."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)