Semir kuning
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ قَالَ حَدَّثَنَا الْمُثَنَّى يَعْنِي ابْنَ سَعِيدٍ قَالَ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَكُنْ يَخْضِبُ إِنَّمَا كَانَ الشَّمَطُ عِنْدَ الْعَنْفَقَةِ يَسِيرًا وَفِي الصُّدْغَيْنِ يَسِيرًا وَفِي الرَّأْسِ يَسِيرًا
Telah mengkhabarkan kepada kami Muhammad bin Al Mutsanna, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Abdush Shamad, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Al Mutsanna yaitu Ibnu Sa'id, dia berkata; telah menceritakan kepada kami Qatadah dari Anas bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam tidak menyemir, kecuali hanya pada sedikit uban yang ada di bawah bibir, di kedua pelipis serta di kepala beliau.
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)