ijin perendaman yang dikhususkan oleh beberapa periwayatan yang kami sajikan
أَخْبَرَنِي أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ قَالَ حَدَّثَنَا إِسْحَقُ يَعْنِي الْأَزْرَقَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ أَبِي سُلَيْمَانَ عَنْ أَبِي الزُّبَيْرِ عَنْ جَابِرٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُنْبَذُ لَهُ فِي سِقَاءٍ فَإِذَا لَمْ يَكُنْ لَهُ سِقَاءٌ نَنْبِذُ لَهُ فِي تَوْرِ بِرَامٍ قَالَ وَنَهَى رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ الدُّبَّاءِ وَالنَّقِيرِ وَالْمُزَفَّتِ
Telah mengabarkan kepadaku Ahmad bin Khalid ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ishaq -yaitu Al Azraq- ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abdul Malik bin Abu Sulaiman dari Abu Az Zubair dari Jabir ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa dibuatkan perasan nabidz dalam wadah air minum, jika kami tidak mendapatkan wadah air minum, kami membuatkannya dalam wadah dari batu." Jabir berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melarang Ad Duba, An Naqir dan Al Muzaffat."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)