Mengajak wanita haidh makan bersama dan sisa minumnya
حَدَّثَنَا عَبَّاسٌ الْعَنْبَرِيُّ وَمُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الْأَعْلَى قَالَا حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ صَالِحٍ عَنْ الْعَلَاءِ بْنِ الْحَارِثِ عَنْ حَرَامِ بْنِ مُعَاوِيَةَ عَنْ عَمِّهِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ سَأَلْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ مُوَاكَلَةِ الْحَائِضِ فَقَالَ وَاكِلْهَا قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ عَائِشَةَ وَأَنَسٍ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ سَعْدٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ غَرِيبٌ وَهُوَ قَوْلُ عَامَّةِ أَهْلِ الْعِلْمِ لَمْ يَرَوْا بِمُوَاكَلَةِ الْحَائِضِ بَأْسًا وَاخْتَلَفُوا فِي فَضْلِ وَضُوئِهَا فَرَخَّصَ فِي ذَلِكَ بَعْضُهُمْ وَكَرِهَ بَعْضُهُمْ فَضْلَ طَهُورِهَا
telah menceritakan kepada kami Abbas Al 'Anbari dan Muhammad bin Abd Al A'la mereka berkata; telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Mahdi berkata; telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah bin Shalih dari Al 'Ala` bin Al Harits dari Haram bin Mu'awiyah dari pamannya Abdullah bin Sa'd ia berkata; "Aku bertanya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang makan bersama wanita haid, maka beliau bersabda: "Makanlah bersamanya." Ia berkata; "Dalam bab ini juga ada riwayat dari 'Aisyah dan Anas." Abu Isa berkata; "Hadits riwayat Abdullah bin Sa'd ini derajatnya hasan gharib. Ini adalah pendapat mayoritas ahli ilmu, mereka berpandangan bahwa makan bersama dengan wanita haid tidaklah mengapa. Namun mereka berselisih tentang sisa air wudlunya, sebagian dari mereka memberi keringanan dan sebagian yang lain memakruhkannya."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)