Wudhu sebelum menyantap dan sesudahnya
حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ مُوسَى حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ نُمَيْرٍ حَدَّثَنَا قَيْسُ بْنُ الرَّبِيعِ قَالَ ح و حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْكَرِيمِ الْجُرْجَانِيُّ عَنْ قَيْسِ بْنِ الرَّبِيعِ الْمَعْنَى وَاحِدٌ عَنْ أَبِي هَاشِمٍ يَعْنِي الرُّمَّانِيَّ عَنْ زَاذَانَ عَنْ سَلْمَانَ قَالَ قَرَأْتُ فِي التَّوْرَاةِ أَنَّ بَرَكَةَ الطَّعَامِ الْوُضُوءُ بَعْدَهُ فَذَكَرْتُ ذَلِكَ للنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَخْبَرْتُهُ بِمَا قَرَأْتُ فِي التَّوْرَاةِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بَرَكَةُ الطَّعَامِ الْوُضُوءُ قَبْلَهُ وَالْوُضُوءُ بَعْدَهُ قَالَ وَفِي الْبَاب عَنْ أَنَسٍ وَأَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ أَبُو عِيسَى لَا نَعْرِفُ هَذَا الْحَدِيثَ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ قَيْسِ بْنِ الرَّبِيعِ وَقَيْسُ بْنُ الرَّبِيعِ يُضَعَّفُ فِي الْحَدِيثِ وَأَبُو هَاشِمٍ الرُّمَّانِيُّ اسْمُهُ يَحْيَى بْنُ دِينَارٍ
Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Musa, telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Numair, telah menceritakan kepada kami Qais bin Ar Rabi' ia berkata; -dalam riwyat lain- Dan telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Abdul Karim Al Jurjani dari Qais bin Ar Rabi' -dengan makna yang satu- dari Abu Hasyim Ar Rumani dari Zadzan dari Salman ia berkata; Aku membaca di dalam Taurat, "Sesungguhnya barokah makanan itu dengan berwudlu sesudah memakannya." Lalu aku sampaikan hal itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka beliau bersabda: "Barakah makanan itu dengan berwudhu sebelum dan sesudah memakannya." Hadits semakna diriwayatkan dari Anas dan Abu Hurairah. Abu Isa berkata; Kami tidak mengetahui hadits ini kecuali dari haditsnya Qais bin Rasi' namun dia di-dha'if-kan dalam periwayatan hadits.
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)