melihat kejadian itu, dia melemparkan baju mantelnya dan tepat mengenai si

telah yang menjadi haknya." Kemudian baju besinya aku jual, lalu aku

mengepalai pasukan yang tidak mengenakan baju besi. Mereka masuk ke dalam

salab tersebut, lalu aku menjual baju zirah dan aku belikan kebun

pedang musuh, maka letakkanlah kain baju di mukamu pasrah, maka ia

dia memegang pedang serta mengenakan baju besi. Dan setiap kali 'Urwah

Sa'id bin Jubair menerangkan: “Berselimutkan baju yang salah satu ujung bajunya

menyangkaku telah tidur, beliau mengambil baju dan terompahnya, dibukanya pintu perlahan-lahan

Abu Qatadah. Lalu aku menjual baju besi salab tersebut dan dengan

Ibnu Shayyad sedang tertidur dibalik baju tebalnya dengan mendengkur ringan. Dalam

lalu datanglah seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam,

basah oleh air mata dengan bajunya sambil menangis tersedu-sedu. Akhirnya kami

lalu aku mengambilnya di dalam bajuku, kemudian ibu mereka datang dan

lalu datanglah seorang laki-laki yang bajunya sangat putih, rambutnya sangat hitam,

Setiap orang membungkus kepalanya dalam bajunya sambil menangis, dan ia mengatakan

dua orang telah menyerahkan kedua bajunya tetapi keduanya tidak jadi melakukan

dan Rabbmu maka agungkanlah, dan bajumu maka sucikanlah ' Qs. Al

Shallallahu'alaihiwasallam mengusapkan sebagian bajunya kepada sebagian lainnya'."

adalah Pelayan- lalu ia mengangkat bajuku dari belakang, ia berkata; Naiklah.

Maka dia mengambilnya dengan menggunakan bajunya lalu dia pergi dengan memanggulnya