telah aku ambil dari Namaku, barang siapa yang menyambungnya, maka Aku

sesuatu kepada dua orang, maka barang tersebut menjadi hak bagi orang

wajah Allah, mentaati pemimpin, menginfakkan barang berharga, dan bergaul dengan sekutunya

mereka dan membunuhnya serta mengambil barang yang ada di badannya. Lalu

laki-laki yang berkhianat mengambil sebuah barang. Kemudian Al Walid memerintahkan agar

hamba adalah hamba Allah, dan barang siapa yang menghidupkan lahan mati

yang bersumpah palsu untuk menjual barang setelah 'Ashar, dan seorang laki-laki

jika aku tidak jadi membeli barang tersebut atau tidak jadi menyewanya,

putusan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Barangsiapa mengalami kebangkrutan, atau ia meninggal

hancur karena wanita-wanita mereka menggunakan barang ini."

bisu dan tuli dari kebenaran, barang siapa yang mencoba untuk mendekati

kepada Ibnu Umar; Kami menjualkan barang-barang orang, kemudian salah seorang dari

hutang maka kembalinya kepadaku, dan barang siapa yang meninggalkan harta, maka

laki-laki mengadukan perselisihan tentang sebuah barang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam,

"Pernah seorang wanita Makhzumiyah meminjam barang, kemudian ia mengingkari bahwa dirinya

ia telah boleh untuk membawa barang atau ditunggangi. Jika umurnya telah

bagi orang yang mandi, dan barangsiapa yang tidak mandi, maka tidak

membiarkan celah-celah itu untuk setan, barangsiapa yang menyambung shaf maka Allah

"Siapakah yang mau membeli kedua barang ini?" seorang laki-laki berkata; saya

aku mendapatkan ini dari sebagian barang tambang, ambillah, itu adalah sedekah,