"Sesungguhnya Allah-lah Al Hakam penentu hukum dan hanya kepada-Nya kita berhukum.

"Nabi Muhammad telah lama menetapkan hukum tentang Badzaq, dan apa-apa yang

hakim berijtihad dalam menetapkan suatu hukum, ternyata hukumnya benar, maka hakim

Allah tidak tidak ridha kepada hukum seorang Nabi atau yang lainnya,

harapan mereka bisa minta keringanan hukuman melalui perantaranya. Kata Urwah, ketika

"Dahulu pada Bani Israil terdapat hukum qishas namun tidak ada diyah

kalangan bani israil hanya berlaku hukum qisas dan tidak ada hukum

pada masyarakat memberitahukan tentang keputusan hukum telah dibuat oleh Rasulullah, mengenai

dalam Kitab Taurah tentang permasalahan hukum rajam?". Mereka menjawab; "Kami mempermalukan

Allah adalah Al Hakam pembuat hukum dan kepada-Nya hukum dikembalikan. Lalu

saya pun tidak lupa bahwa hukum memotong tangan adalah pada seperempat

'alaihi wasallam pernah ditanya tentang hukum wudlu karena maka daging unta,

menceraikannya. Kemudian hal tersebut menjadi hukum dua orang yang saling melaknat."

ia meminta Allah tiga hal; hukum yang sesuai dengan hukum-Nya, kerajaan

Azza wa Jalla selesai memutuskan hukum di antara hamba-hamba-Nya, maka Dia

pemilik ranjang, dan bagi pezina hukumannya adalah batu hukum rajam." Abu

apabila Ibnu Umar ditanya tentang hukum menikahi wanita Nashrani dan wanita

shallallahu 'alaihi wasallam ditanya tentang hukum daging sembelihannya, beliau menjawab: "Makanlah."

sihir, dan dalam sihir terdapat hukum."

Umar." Umar berkata; 'Aku menetapkan hukum dengan sesuatu yang aku dengar