shalat hari raya dan shalat Jum'at, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam biasa

"Barangsiapa hendak shalat selepas shalat Jum'at, hendaknya ia shalat empat raka'at."

seorang laki-laki datang pada hari jum'at, sementara Nabi shallallahu 'alaihi wasallam

biasa memanjangkan shalatnya sebelum shalat Jum'at, dan shalat sunnah setelahnya dua

maka wajib pergi melaksanakan shalat Jum'at, dan atas yang berangkat shalat

Al-Khaththab, ketika berkhutbah pada hari Jum'at, tiba-tiba masuklah seorang laki-laki. Maka

memberi keringanan pada waktu shalat Jum'at, lalu beliau bersabda: "Barangsiapa ingin

shalat pertengahan siang kecuali hari jum'at. Beliau bersabda: "Sesungguhnya neraka Jahannam

mangimami kami pada hari shalat Jum'at, lalu dia membaca surat Al

makan siang setelah melaksanakan shalat Jum'at."

dalam menyampaikan nasehat pada hari Jum'at, hanyasanya ia merupakan beberapa patah

ketika imam berkhutbah pada hari Jum'at."

mengantuk di dalam masjidketika khutbah Jum'at, hendaknya ia pindah tempat duduk

diantara kalian berpuasa pada Hari Jum'at, kecuali ia berpuasa sebelumnya atau

pasir, dan datang setiap hari jum'at untuk mencari makan." Telah menceritakan

Marwan sedang berdo'a pada hari Jum'at dengan mengangkat tangan, maka Umarah

dua pakaian untuk melaksanakan shalat jum'at selain pakaian untuk bekerja sehari-hari?."

di Makkah, dia mengerjakan shalat Jum'at, lalu maju kemudian dia mengerjakan

hari raya, tidak mewajibkan shalat jum'at atas kami dan beliau melarang

karena empat alasan: junub, hari Jum'at, berbekam, dan memandikan mayat.