al-Khaththab radhiyallahu'anhu berkhuthbah pada hari Jum'at, lalu dia menyebutkan Nabi

diutus, sementara antara aku dan hari kiamat adalah seperti dua jari

jaminan padaku, bahwa ia mau shalat untukku di masjid Al Asysyar

harus bekerja untuknya hingga malam hari, sementara mereka hanya beramal hingga

beruntung bahagia bila dia mendirikan shalat malam". Setelah peristiwa ini 'Abdullah

setiap langkah yang dijalankan munuju shalat adalah shadaqah dan menyingkirkan sesuatu

oleh Allah sehingga ia membacanya shalat dengannya di pertengahan malam dan

"Barangsiapa menyembelih binatang kurban sebelum shalat iedul adlha hendaknya ia mengulangi

ulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengerjakan shalat, setelah itu beliau bersabda: "Barangsiapa

shallAllahu wa'alaihi wa sallam melakukan shalat Zhuhur di Madinah empat raka'at,

mereka berkata; "Lama berdiri dalam shalat lebih utama ketimbang memperbanyak rukuk

kalimat yang saya ucapkan didalam shalatku, maka beliau bersabda: "Bertakbirlah kepada

"Barang siapa yang menyembelih sebelum shalat maka hendaknya ia mengulangi." Kemudian

beliau tepat ketika ia sedang shalat dluha. Kemudian kami meminta ijin

pun belum pulang hingga usai shalat Isya. Sepertinya Rasulullah sudah mengantuk,

penyembelihan 'idul Adhha setelah melakukan shalat. Beliau berkata: "Barangsiapa yang melakukan

lalu beliau bersabda, 'Apakah orang-orang shalat berjamaah? ' Kami menjawab, 'Tidak,

sebelum kalian seperti masa antara shalat 'Ashar dan terbenamnya matahari. Ahlu

u'alaihiwasallam bila selesai melaksanakan suatu shalat, Beliau menghadapkan wajahnya kepada kami

untukku dari pertengahan siang hingga shalat 'Ashar dengan upah satu qirath,