ilmu itu ada kebodohan, pada syair itu ada hikmah dan pada

di dalam masjid sambil melantunkan syair, umar kemudian melihat ke arahnya

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Sulaiman Al Mishishi Luwain berkata, telah menceritakan kepada kami Ibnu

Shallallahu'alaihi wasallam melarang melantunkan syair dalam masjid.

Telah menceritakan kepada kami 'Ubaidullah bin Musa telah mengabarkan kepada kami Hanzhalah dari Salim dari Ibnu

Telah menceritakan kepada kami Umar bin Hafsh telah menceritakan kepada kami Ayahku telah menceritakan kepada kami

wasallam bersabda: "Sesungguhnya di antara Syair terkadang ada hikmah."

Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami Abu Awanah dari Simak dari Ikrim

Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Muhammad Al Marwazi ia berkata; telah menceritakan kepadaku Ali bin Husain

telah menceritakan kepada kami Qutaibah berkata; telah menceritakan kepada kami Al Laits dari Ibnu 'Ajlan dari A

Telah menceritakan kepada kami Isa bin Utsman bin Isa Ar Ramli telah menceritakan kepada kami pamanku yaitu Yahya bi

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Basyar telah mengabarkan kepada kami Yahya bin Sa'id dari Syu'bah dar

bertanya kepadaku; 'Apakah kamu hafal syairnya Umayyah bin Abu Shalt? Aku

di ucapkan oleh penyair adalah syairnya Labid. Labid bersya'ir: Alaa, kullu

di ucapkan oleh penyair adalah syair: "Alaa, kullu syaiin maa khalallaha

ucapkan oleh para penyair adalah syair: "Alaa, kullu syaiin maa khalallaha

ucapkan oleh seorang penyair adalah syairnya Labid, dia bersyair: "Alaa, kullu

shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "bait syair yang paling benar adalah ucapan

"Cacilah kaum kafir Quraisyy dengan syair, Karena yang demikian itu lebih

bersabda: "Sesungguhnya di antara bait-bait syair itu ada yang mengandung hikmah."