'alaihi wasallam bersabda: "Sesungguhnya hak waris kepemilikan budak wala' itu adalah

kami sebelum beliau meninggal; hak waris seorang kakek, al Kalalah, dan

kata pun hingga turun ayat waris.

suatu apapaun hingga ayat tentang waris diturunkan."

abu-abu itu?" ia menjawab, "Mungkin warisan." Beliau lantas bersabda: "Mungkin warna

dan tidak ada yang akan mewarisiku, kecuali seorang anak perempuanku saja.

rikan, selalu bersabar, kematiannya dipercepat, warisannya sedikit dan tidak banyak orang

hidup, dan jadikan itu sebagai warisan dari kami, dan jadikan pembalasan

memanggilnya sebagai anaknya, dan ia mewarisi sebagian harta warisannya hingga Allah

yang meninggalkan harta, untuk ahli warisnya."

maka itu adalah hak ahli warisnya." Abu Isa berkata; "Ini merupakan

iddah dan dia mendapatkan harta warisan." Lantas Ma'qil bin Sinan Al

menjual harta rampasan perang dan warisan kepada orang yang membeli dengan

bagian perempuan seperti pembagian dalam warisan, ini adalah pendapat Ahmad dan

Al Abbas datang berselisih tentang warisan Nabi. Umar lalu berkata kepada

tidak ada orang yang akan mewarisiku kecuali anak perempuanku seorang diri.

ini: "Kemudian Kitab itu kami wariskan kepada orang-orang yang kami pilih

pandanganku, dan jadikan itu sebagai warisan dariku, tidak ada tuhan yang

harta, hal itu untuk ahli warisnya."

ia wajib ber'iddah dan mendapatkan warisan." Kemudian Ma'qil bin Sinan Al