pertama kali membahas ilmu kalam tentang takdir adalah Ma'bad al Juhani'.

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yusuf dari Ibnu Tsau

Abu Muhammad Abdullah bin Abdurrahman tentang hadits Nabi shallallahu 'alaihi wasallam;

bin Jubair bahwa dia berkata tentang ayat ini; "Karena itu, ingatlah

ulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan tentang seorang hamba yang disuruh memilih

Al Ashma'i berkata dalam tafsirnya tentang sifat kepribadian Nabi shallallahu 'alaihi

Ishaq, Ahmad berkata, kebanyakan hadits-hadits tentang waktu yang diharapkan do'a terkabul

Al Juhani, ia memiliki hadits tentang 'Ghulul' dan kebanyakan orang menyebut

Al Mubarak dan Syafi'i. Hadits tentang tayamum ini, yaitu bahwa Nabi

Abu Isa berkata; "Hadits Samrah tentang shalat wustha adalah shalat asar,

'alaihi wasallam dalam banyak hadits tentang keringanan untuk melantunkan sya'ir di

bin Al Mubarak berkata; "Hadits tentang diangkatnya kedua tangan tetap diakui.

menghapus hadits pertama, yaitu hadits tentang wudlu karena sesuatu yang disentuh

dari Ali Radliaallahu 'ahu hadits tentang wudlu secara sempurna. Dan hadits

Aku bertanya kepada Abu Zur'ah tentang hadits ini, ia tidak kemarfu'annya

shallallahu 'alaihi wasallam pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang mendapatkan basah

gharib. Aku pernah bertanya Muhammad tentang hadits ini, lalu ia menjawab,

melainkan kami akan mendapatkan ilmu tentang hadits itu dari sisinya." Abu

sebagian ahlul ilmi memberikan penjelasan tentang hadits ini bahwa tidak sujudnya

bertanya kepada Muhammad bin Isma'il tentang hadits ini, ia lalu berkata,