sulullah shallallahu 'alaihi wasallam menetapkan hukum diyat bagi orang yang salah

bersabda; "Perumpamaan mereka yang menegakkan hukum dan berjalan di atasnya adalah

wasallam, beliau bersabda: "Barangsiapa terkena hukum had lalu siksanya di dunia

hingga mereka Bani Quraizhah menyerahkan hukuman kepada keputusan Sa'd bin Mu'adz.

'alaihi wasallam pernah ditanya tentang hukum wudlu karena maka daging unta,

Allah, apa yang hendak Engkau hukum aku dengannya di akhirat maka

bertanya kepada Ibnu Umar tentang hukum menyembelih hewan kurban, apakah hukumnya

'Abdurrahman, mereka bertanya kepadanya tentang hukum akikah. Lalu Hafshah mengabarkan bahwa

sebelum kalian, dan setelah kalian, hukum perkara diantara kalian, ia adalah

'Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau

kafir sesudah beriman tidak menerima hukum-hukum Islam maka hapuslah amalannya dan

para ulama dengan suatu kesimpulan hukum bahwa setiap daerah memulai puasa

dan akan diberlakukan kepada mereka hukum yang diberlakukan kepada orang-orang Arab

ilmu saling berbeda pendapat tentang hukum orang yang meninggalkan berkumur dan

kepada Ja'far bin Muhammad tentang hukum mengusap kepala, apakah ia cukup

kepada Abdullah Ibnul Mubarak tentang hukum orang yang tidur dalam keadaan

orang-orang setelah mereka berselisih tentang hukum berbincang-bincang setelah shalat isya akhir.

Hurairah. Para ulama berselisih tentang hukum adzan yang dilakukan tanpa berwudlu

Para ulama berselisih pendapat tentang hukum sadl menurunkan kain hingga menyentuh

ahli ilmu berselisih dengan tentang hukum meniup ketika shalat, sebagian mereka