Kafan untuk wanita
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا أَبِي عَنْ ابْنِ إِسْحَقَ حَدَّثَنِي نُوحُ بْنُ حَكِيمٍ الثَّقَفِيُّ وَكَانَ قَارِئًا لِلْقُرْآنِ عَنْ رَجُلٍ مِنْ بَنِي عُرْوَةَ بْنِ مَسْعُودٍ يُقَالُ لَهُ دَاوُدُ قَدْ وَلَّدَتْهُ أُمُّ حَبِيبَةَ بِنْتُ أَبِي سُفْيَانَ زَوْجُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ لَيْلَى بِنْتَ قَانِفٍ الثَّقَفِيَّةَ قَالَتْ كُنْتُ فِيمَنْ غَسَّلَ أُمَّ كُلْثُومٍ بِنْتَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عِنْدَ وَفَاتِهَا فَكَانَ أَوَّلُ مَا أَعْطَانَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْحِقَاءَ ثُمَّ الدِّرْعَ ثُمَّ الْخِمَارَ ثُمَّ الْمِلْحَفَةَ ثُمَّ أُدْرِجَتْ بَعْدُ فِي الثَّوْبِ الْآخَرِ قَالَتْ وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ جَالِسٌ عِنْدَ الْبَابِ مَعَهُ كَفَنُهَا يُنَاوِلُنَاهَا ثَوْبًا ثَوْبًا
Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Hanbal, telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim, telah menceritakan kepada kami ayahku dari Ibnu Ishaq, telah menceritakan kepadaku Nuh bin Hakim Ats Tsaqafi, dan ia adalah orang yang pandai membaca Al Qur'an, dari seorang laki-laki dari Bani 'Urwah bin Mas'ud yang dipanggil Daud, ia dilahirkan oleh Ummu Habibah binti Sufyan isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa Laila binti Qanif Ats Tsaqafi berkata; aku termasuk diantara orang yang memandikan Ummu Kultsum anak Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika ia meninggal. Pertama yang beliau berikan kepada kami adalah sarung, kemudian baju kurung, kemudian penutup kepala, kemudian kain selimut kemudian setelah itu dimasukkan pada kain yang lain. Ia berkata; sementara Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam keadaan duduk di depan pintu membawa kain kafannya, beliau memberikannya satu demi satu.
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)