Daging bighal
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ عَبْدِ اللَّهِ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ عَنْ سُفْيَانَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ يَحْيَى حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّزَّاقِ حَدَّثَنَا الثَّوْرِيُّ وَمَعْمَرٌ جَمِيعًا عَنْ عَبْدِ الْكَرِيمِ الْجَزَرِيِّ عَنْ عَطَاءٍ عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُنَّا نَأْكُلُ لُحُومَ الْخَيْلِ قُلْتُ فَالْبِغَالُ قَالَ لَا
Telah menceritakan kepada kami 'Amru bin Abdullah telah menceritakan kepada kami Waki' dari Sufyan. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Yahya telah menceritakan kepada kami Abdurrazaq telah menceritakan kepada kami Ats Tsauri dan Ma'mar semuanya dari Abdul Karim Al Jazari dari 'Atha dari Jabir bin Abdullah dia berkata, "Kami biasa memakan daging kuda." Saya bertanya, "Bagaimana dengan daging bighal?" dia menjawab, "Tidak."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)