Yang berhak menjadi imam
حَدَّثَنَا بِشْرُ بْنُ هِلَالٍ الصَّوَّافُ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ عَنْ خَالِدٍ الْحَذَّاءِ عَنْ أَبِي قِلَابَةَ عَنْ مَالِكِ بْنِ الْحُوَيْرِثِ قَالَ أَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَا وَصَاحِبٌ لِي فَلَمَّا أَرَدْنَا الِانْصِرَافَ قَالَ لَنَا إِذَا حَضَرَتْ الصَّلَاةُ فَأَذِّنَا وَأَقِيمَا وَلْيَؤُمَّكُمَا أَكْبَرُكُمَا
Telah menceritakan kepada kami Bisyr bin Hilal Ash Shawwaf berkata, telah menceritakan kepada kami Yazid bin Zurai' dari Khalid Al Hadzdza` dari Abu Qilabah dari malik Ibnul Huwairits ia berkata, "Aku bersama dengan seorang temanku datang menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, maka ketika kami akan pergi beliau bersabda kepada kami: "Jika waktu shalat tiba, maka adzan dan iqamahlah kalian, dan hendaklah yang paling besar dari kalian menjadi imam. "
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)