Keutamaan mujahidin dibandingkan yang tidak berangkat
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عُبَيْدٍ قَالَ حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ عَيَّاشٍ عَنْ أَبِي إِسْحَقَ عَنْ الْبَرَاءِ قَالَ لَمَّا نَزَلَتْ { لَا يَسْتَوِي الْقَاعِدُونَ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ } جَاءَ ابْنُ أُمِّ مَكْتُومٍ وَكَانَ أَعْمَى فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَكَيْفَ فِيَّ وَأَنَا أَعْمَى قَالَ فَمَا بَرِحَ حَتَّى نَزَلَتْ { غَيْرُ أُولِي الضَّرَرِ }
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin 'Ubaid, ia berkata; telah menceritakan kepada kami Abu Bakr bin 'Iyyasy dari Abu Ishaq dari Al Barra`, ia berkata; tatkala turun ayat LAA YASTAWIL QAA'IDUUNA MINAL MUKMINIIN, datanglah Ibnu Ummi Maktum dan ia adalah orang yang buta, kemudian berkata; wahai Rasulullah bagaimana mengenai diriku sedang saya adalah orang yang buta? Al Barra` berkata; tidak lama kemudian turunlah ayat GHAIRU ULIDHDHARAR.
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)