Iddah wanita hamil yang ditinggal mati suaminya
أَخْبَرَنَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ شُعَيْبِ بْنِ اللَّيْثِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي عَنْ جَدِّي قَالَ حَدَّثَنِي جَعْفَرُ بْنُ رَبِيعَةَ عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ هُرْمُزَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ أَنَّ زَيْنَبَ بِنْتَ أَبِي سَلَمَةَ أَخْبَرَتْهُ عَنْ أُمِّهَا أُمِّ سَلَمَةَ زَوْجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّ امْرَأَةً مِنْ أَسْلَمَ يُقَالُ لَهَا سُبَيْعَةُ كَانَتْ تَحْتَ زَوْجِهَا فَتُوُفِّيَ عَنْهَا وَهِيَ حُبْلَى فَخَطَبَهَا أَبُو السَّنَابِلِ بْنُ بَعْكَكٍ فَأَبَتْ أَنْ تَنْكِحَهُ فَقَالَ مَا يَصْلُحُ لَكِ أَنْ تَنْكِحِي حَتَّى تَعْتَدِّي آخِرَ الْأَجَلَيْنِ فَمَكَثَتْ قَرِيبًا مِنْ عِشْرِينَ لَيْلَةً ثُمَّ نُفِسَتْ فَجَاءَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ انْكِحِي
Telah mengabarkan kepada kami Abdul Malik bin Syu'aib bin Al Laits bin Sa'd berkata; telah menceritakan kepadaku ayahku dari kakekku berkata; telah menceritakan kepadaku Ja'far bin Rabi'ah dari Abdurrahman bin Hurmuz dari Abu Salamah bin Abdurrahman bahwa Zainab binti Abu Salamah mengabarkan kepadanya dari ibunya Ummu Salamah isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahwa seorang wanita dari Bani Aslam yang dipanggil Subai'ah, isteri dari seorang laki-laki, telah ditinggal mati oleh suaminya saat ia hamil. Kemudian ia dilamar oleh Abu As Sanabil bin Ba'kak, namun ia menolak untuk menikah dengannya. Kemudian Abu As Sanabil berkata, 'Tidak layak bagimu untuk menikah sampai ber'iddah hingga akhir di antara dua masa 'iddah.' Maka Subai'ah pun berdiam diri (menutup diri dari lamaran orang) hingga dua puluh malam, setelah nifas ia menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, lalu beliau bersabda: "Menikahlah."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)