Oplosan zahwu (hampir masak) dan kurma ruthab (mengkal)
أَخْبَرَنَا سُوَيْدُ بْنُ نَصْرٍ قَالَ أَنْبَأَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ الْأَوْزَاعِيِّ قَالَ حَدَّثَنِي يَحْيَى بْنُ أَبِي كَثِيرٍ قَالَ حَدَّثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ أَبِي قَتَادَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَجْمَعُوا بَيْنَ التَّمْرِ وَالزَّبِيبِ وَلَا بَيْنَ الزَّهْوِ وَالرُّطَبِ
Telah mengabarkan kepada kami Suwaid bin Nashr ia berkata; telah memberitakan kepada kami Abdullah dari Al Auza'i ia berkata; telah menceritakan kepadaku Yahya bin Abu Katsir ia berkata; telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abu Qatadah dari Ayahnya dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda: "Janganlah kalian campur antara kurma masak dengan anggur, dan Az Zahwu (kurma mentah hampir masak) dengan ruthab (kurma segar)."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)