Oplosan zahwu (hampir masak) dan kurma ruthab (mengkal)
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى قَالَ حَدَّثَنَا عُثْمَانُ بْنُ عُمَرَ قَالَ حَدَّثَنَا عَلِيٌّ وَهُوَ ابْنُ الْمُبَارَكِ عَنْ يَحْيَى عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي قَتَادَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَا تَنْبِذُوا الزَّهْوَ وَالرُّطَبَ جَمِيعًا وَلَا تَنْبِذُوا الزَّبِيبَ وَالرُّطَبَ جَمِيعًا
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad Ibnul Mutsanna ia berkata; telah menceritakan kepada kami Utsman bin Umar ia berkata; telah menceritakan kepada kami Ali yaitu Ibnul Mubarak dari Yahya dari Abu Salamah dari Abu Qatadah bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Janganlah kalian membuat nabidz dengan mencampur Az Zahwu (kurma mentah hampir masak) dengan ruthab (kurma segar) secara bersamaan, dan anggur dengan ruthab (kurma segar) secara bersamaan."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)