Oplosan kurma busr (masih kecil) dan kurma ruthab (mengkal)
أَخْبَرَنَا يَعْقُوبُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ يَحْيَى وَهُوَ ابْنُ سَعِيدٍ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ عَنْ جَابِرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ خَلِيطِ التَّمْرِ وَالزَّبِيبِ وَالْبُسْرِ وَالرُّطَبِ
Telah mengabarkan kepada kami Ya'qub bin Ibrahim dari Yahya yaitu bin Sa'id dari Ibnu Juraij ia berkata; telah mengabarkan kepadaku 'Atha` dari Jabir berkata; "Nabi shallallahu 'alaihi wasallam melarang mencampur antara kurma masak dengan anggur, kurma muda dan kurma segar."
☝️ Salin kutipan hadits diatasDonasi operasional website
Rp 10,000
Rp 30,000
Rp 50,000
Rp 100,000
Rp 1,000,000
“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)