Kuali hijau
أَخْبَرَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ قَالَ حَدَّثَنَا مُحَمَّدٌ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ أَبِي رَجَاءٍ قَالَ سَأَلْتُ الْحَسَنَ عَنْ نَبِيذِ الْجَرِّ أَحَرَامٌ هُوَ قَالَ حَرَامٌ قَدْ حَدَّثَنَا مَنْ لَمْ يَكْذِبْ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَهَى عَنْ نَبِيذِ الْحَنْتَمِ وَالدُّبَّاءِ وَالْمُزَفَّتِ وَالنَّقِيرِ
Telah mengabarkan kepada kami Muhammad bin Basysyar ia berkata; telah menceritakan kepada kami Muhammad berkata; telah menceritakan kepada kami Syu'bah dari Abu Raja ia berkata; Aku bertanya Al Hasan tentang perasan yang dibuat dalam guci tembikar, apakah ia haram?" ia menjawab, "Ia haram. Hal ini telah diceritakan oleh seseorang yang tidak berbohong, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam telah melarang perasan dalam Al hantam, Ad Duba, Al Muzaffat dan An Naqir."
☝️ Salin kutipan hadits diatas“Dan apa saja yang kamu infakkan, Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rizki yang terbaik.” (QS. Saba’/34: 39)