Salim dari Bapaknya bahwa dia menceraikan isterinya saat haid. Umar bertanya

berkata; 'Wahai Rasulullah! Aku telah menceraikan istriku dengan tiga kali ucapan

budak Bani Samurah. Saya tanyakan kepadanya, namun dia tidak mengetahuinya. Saya

berkata; jika dia memilih untuk bercerai maka hukumnya adalah talak tiga.

am padanya. Dia menjawab bahwa suaminya telah

aku tidak akan memerintahkan untuk menceraikan isterinya. Ishaq berkata; Aku membolehkan

Tsabit bin Qais mengajukan gugatan cerai kepada suaminya pada masa Nabi

meluruskannya maka kamu akan mematahkannya dan jika kamu membiarkannya maka kamu

Dahulu orang-orang terutama kaum laki-laki menceraikan isterinya sesuka hati dalam menceraikannya

Syaiban dari Manshur seperti itu. Dan ia mengatakan; Dalam hal ini

Zainab berkata; Dan aku pun mendengar ibuku, Ummu

memberitakan kepada kami Abu Salamah dan Muhammad bin Abdurrahman bin Tsauban

apakah ia mau kembali atau menceraikannya. Ini adalah pandapat Malik bin

orang-orang yang benar. Kemudian beliau menceraikan keduanya. Ia mengatakan; Dalam hal

Abu Sa'id Al Khudri, mengabarkan kepadanya bahwa ia pernah menemui Rasulullah

Umar tentang seorang laki-laki yang menceraikan isterinya dalam keadaan haid. Dia

budak wanita ialah dua kali dan masa iddahnya selama dua kali

ulama, bahwa seseorang yang mengatakan cerai di dalam hatinya, maka cerai

dari Abdurrahman bin Ardak Al Madani dari 'Atha` dari Ibnu Mahak

bahwa ia pernah mengajukan gugatan cerai pada masa Nabi shallallahu 'alaihi